
Tujuan
Pendiri Rejeki Zayyan Pak Sunawi dan Ibu Arie melihat bagaimana sampah kantong plastik sekali pakai tidak dikelola dengan baik, dan hanya menumpuk di TPST dan TPA. Dibandingkan dengan sampah yang lain, sampah kantong plastik sekali pakai memiliki harga yang sangat murah, sehingga biasanya tidak diambil oleh pemulung. Pak Sunawi dan Ibu Arie bertujuan untuk mengelola sampah kantong plastik sekali pakai dan mengubah menjadi sesuatu yang berharga bagi masyarakat di sekitar mereka dan juga mengurangi sampah yang masuk ke TPA.

Solusi
Rejeki Zayyan membeli sampah plastik campur dari pengepul, dan melakukan pemilahan dengan mengelompokkan jenis plastik secara akurat, bersih dari kotoran, dan tepat waktu. Sampah yang telah dipilah dijual ke penggiling dan pabrik pengolah limbah daur ulang. Untuk mewujudkan misi sosial ekonomi mereka, Rejeki Zayyan merekrut 'emak-emak', yaitu ibu-ibu dan janda lanjut usia dengan kesulitan ekonomi dari daerah sekitar. Pak Sunawi juga dengan aktif mendorong pemulung di sekitarnya untuk mengumpulkan dan memilah plastik sekali pakai. Mereka dapat dengan mudah memilah hingga 100 kg setiap harinya karena jumlah sampah plastik yang melimpah.
Sebagai bagian dari cohort kedua Waste Community Accelerator, Pak Sunawi ingin meningkatkan pengetahuan bisnis, operasional, dan memperbaiki fasilitas penyimpanan sampah Rejeki Zayyan.

Hasil
Setelah menjalani pelatihan keuangan dari program Waste Community Accelerator, Rejeki Zayyan melakukan pencatatan keuangan lebih rutin dan mendetail. Program juga menghubungkan Rejeki Zayyan dengan seorang desainer grafis yang menghasilkan pembuatan logo dan kartu nama bisnis pertama mereka, sehingga membangun rasa percaya diri dalam menjalankan bisnis. Mereka juga dapat melakukan renovasi fasilitas tempat kerja, memasang pilar besi untuk menggantikan pilar yang terbuat dari bambu. Dengan fasilitas yang telah ditingkatkan, membawa lebih banyak kenyamanan dan keamanan bagi 'emak-emak’. Perubahan tersebut turut berkontribusi pada peningkatan kapasitas pengelolaan sampah menjadi 20 - 25 ton setiap bulannya.